Fasilitator : Suwarno, M.Pd
Pengajar Praktik : Indra Lesmana Hefni, M. Pd
Oleh : Margiono, CGP angkatan 5
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2022
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam filosofi Ki Hadjar Dewantara merupakan tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Tujuan pendidikan dirumuskan beliau yaitu memberi tuntunan siswa (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. pendidik , dalam hal ini guru, hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak”. Namun tetap memperhatikan kodrat zaman dalam pengembangan kodrat alam seorang anak. Dengan kata lain seorang anak diharapkan mampu tumbuh dengan baik di zaman mereka berada namun tidak juga tercabut dari akar kebudayaannya.
Melaksanakan Budaya Positif di sekolah menjadi penting mengingat tujuan pendidikan saat ini begitu mulia, yakni mewujudkan
profil pelajar pancasila. Guna membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman. Namun tidak dipungkiri, bahwa kesadaran akan penerapan disiplin diri siswa belum berdasarkan motivasi internal. Selain itu, guru dengan segala potensinya, ternyata hanya terfokus untuk menjadikan hukuman sebagai solusi terbaik dalam memperbaiki laku siswa. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan siswa-siswa yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi internal. Siswa yang memiliki disiplin diri berarti mampu bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukannya.
Berbagai langkah yang dapat kita lakukan untuk membiasakan budaya positif adalah dengan,mendiskusikan keyakinan sekolah dan keyakinan kelas bersama siswa dan guru. Melalui kegiatan ini diharapkan akan dibarengi oeh proses segitiga restitusi. Melalui budaya positif ini, guru akan membimbing siswa untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka, meyadari kesalahan dan mencari sendiri solusi yang nyaman.
B. Tujuan Aksi Nyata
Tujuan aksi nyata ini adalah :
- Terwujudnya Visi Sekolah yaitu “Sekolah Nyaman Demi Terciptanya peserta didik yang religius, berprestasi, Terdidik dan berbudaya”.
- Menumbuhkembangkan budaya positif disekolah melalui keyakinan kelas
- Menguatkan Nilai dan peran guru penggerak melalui segitiga restitusi
C. Deskripsi Aksi Nyata
Budaya positif merupakan salah satu langkah guru dalam menciptakan kondisi terbaik dalam perkembangan siswa. Hal ini terntu sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, Guru merupakan seorang penuntun siswa dalam memenuhi kebutuhan belajarnya agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai seorang manusia. Untuk itu ada beberapa hal yang saya lakukan dalam aksi nyata saya sebagai usaha dalam menumbuhkembangkan budaya positif disekolah. Adapun beberapa perbaikan pembelajaran yang saya lakukan adalah :
1. Menyusun keyakinan kelas bersama siswa
Setiap tindakan atau perilaku yang kita laksanakan pada kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku seluruh warga yagn ada di kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan-kebiasaan yang bermuara pada pembentukan sebuah budaya positif. Guna terbentuknya budaya positif, pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas.
Dokumentasi Membuat Keyakinan Kelas

2. Melakukan Diseminasi Kepada Majelis guru
Melakukan diseminasi, merupakan langkah selanjutnya dalam menyebarluaskan berbagai praktik baik budaya positif. Diseminasi tidak lain adalah untuk Mengimbaskan materi budaya positif dan mengkomunikasikan rekan sejawat dan tenaga kependidikan yang ada di SMPN Satu Atap 4 Tungkal Ulu. Adapun kegiatan ini terlebih dahulu mendapatkan izin dari Kepala sekolah. Selanjutnya guru bersama rekan sejawat dan tenaga kependidikan melaksanakan In house training Diseminasi di Ruang Guru SMPN Satap 4 Tungkal Ulu. Melakukan Kegiatan Pembentukan Keyakinan Kelas. Melakukan kolaborasi dan sharing dengan walikelas dan rekan sejawat berkaitan strategi membangun budaya positif di kelas.Lebih jelasnya, dapat dilihat pada video berikut :
Dokumentasi Diseminasi
D.
Hasil
Nyata
1. Peserta didik memiliki
perasaan keyakinan bersama untuk diwujudkan bersama dalam berbagai kegiatan di
sekolah.
2. Pendidik dan tenaga
kependidikan memiliki pemahaman mengenai budaya positif dan berusah bersama mengembangkannya
dengan segitiga restitusi
E. Rencana Perbaikan untuk pelaksanaan dimasa
mendatang
Berdasarkan
rangkaian kegiatan yang telah dilakukan penulis
melakukan refleksi dan evaluasi. Penulis merencanakan perbaikan untuk
pelaksanaan dimasa mendatang yaitu:
1.
Menjadikan keyakinan kelas sebagai kebajikan bersama
yang akan diterapkan di kelas
2.
kolaborasi dengan teman sejawat
terkait pengembangan budaya positif
3.
Melakukan Segita restitusi agar fokus pada solusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar