Kamis, 14 Oktober 2021

UNIVERSAL DESIGN FOR LEARNING


https://www.rochester.edu/college/disability/faculty/accessible-course-materials.html

Universal Design for Learning (UDL) merupakan rancangan pembelajaran yang didefinisikan sebagai desain bahan ajar yang dibuat secara umum sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik yang beragam dalam kelas inklusi. Dalam prosesnya, UDL mengurangi kesulitan belajar peserta didik yang memiliki kebutuhan belajar yang beragam, termasuk peserta didik berkebutuhan khusus, perbedaan budaya, latar belakang ekonomi, persepsi tentang materi pembelajaran dan penguasaan dasar peserta didik akan materi untuk dapat mengakses semua konten dari ilmu yang diajarkan oleh guru.

 Representasi,Prinsip ini mengacu pada rancangan bahan ajar yang membuat konten dapat diakses oleh peserta didik yang beragam baik latar belakang, persepsi peserta didik maupun karakternya. Contohnya seperti bahasa, ekspresi, simbol, video, audio, percobaan sederhana dan diagram. Penelitian dengan pendekatan prinsip representasi dalam UDL telah lakukan oleh Susanet al. (2012), Searset al. (2014) dan Marinoet al. (2014), menggunakan video, audio, simbol, video game dan teks berbasis cetak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peserta didik lebih mudah dalam memahami, mengakses materi dan dapat memecahkan masalah dari materi yang diajarkan oleh guru. Pemahaman materi dari peserta didik ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dari pretes yang dilakukan sebelum pembelajaran ke postes sesudah pembelajaran dengan UDL. Juga penelitian oleh Zydney & Hasselbring, (2014) yang menyediakan sarana representasi berupa video singkat dengan durasi 30 sampai 90 detik, hal tersebut mendukung peserta didik untuk termotivasi dalam belajar.

Aksi and Ekspresi, Prinsip ini dapat didefinisikan sebagai metode alternatif bagi peserta didik untuk berkomunikasi atau menunjukkan apa yang sudah mereka pelajari. Metode ini mencakup pedoman untuk beberapa sarana tindakan fisik, ekspresi dan komunikasi serta fungsi pemecahan masalah yang memungkinkan peserta didik untuk menemukan konsep baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (McGuire, et al. 2006;Abellet al. 2011). Penelitian oleh Sears et al. (2014), Spooneret al. (2007) dan Marinoet al. (2014) memberi penjelasan tentang penggunaan prinsip aksi dan ekspresi dalam rancangan pembelajaran berbasis UDL, yaitu dalam proses pembelajaran di kelas guru harus menyusun bahan ajar agar peserta didik juga beraksi dalam memecahkan masalah yang dikaji atau peserta didik sendiri yang menjalankan prosedur pembelajaran tersebut. Sebagai contoh dalam pembelajaran dengan video game peserta didik tidak menyadari dalam permainannya tersebut ternyata mereka juga sambil mempelajari materinya. Hasil menunjukkan bahwa dengan adanya proses aksi dan ekspresi yang dijalankan oleh peserta didik tersebut, peserta didik lebih bisa mengerti pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Keterlibatan, prinsip ini merupakan suatu strategi yang melibatkan peserta didik yang beragamdi kelas dalam proses pembelajaran misalnya, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan hasil percobaan, berdiskusi dan kesempatan peserta didik untuk menanggapi guru dan temannya. Dalam hal ini untuk mendorong keterlibatan bagi semua peserta didik kurikulum harus menyediakan bahan alternatif yang fleksibel (Rose & Meyer 2002; Marinoet al. 2014). Penelitian oleh Sears et al. (2014) memberi gambaran tentang penggunaan UDL pada prinsip keterlibatan. Peserta didik harus mengakses konten pada lembar kerja mereka dan meminta peserta didik untuk menghitung massa molar di Mole Student Workbook (MSW). Dengan prinsip ini membuat peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga materi yang diajarkan lebih dikuasai oleh mereka.

#GBBPPSPPI 
#PendidikanInklusif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar